Bagi para ulama menulis merupakan dakwah melalui pena. Jika standarnya adalah dakwah maka menulis akan diarahkan kepada hal-hal yang akan mengingatkan kepada kebaikan, kembali berislam secara kaffah.
![]() |
| Source : Google |
Dilema Penuntut Ilmu
Banyak ide di kepala yang ingin ditulis tapi sayang tsaqofah penulisnya belum mampu menyokong ide tersebut. Untuk menulis, menyebarkan suatu paham perlu bahasan yang mendalam sehingga tulisan benar-benar berisi dan kental akan ideologi penulisnya.
Perlu pencarian data yang valid untuk menulis ide yang bersangkutan dengan tsaqofah Islam dan itu membutuhkan waktu. Sedangkan saat ini akoh kepepet harus menyelesaikan minimal selembar tulisan. Karena tugasnya buat tulisan ya sudah terbuatlah tulisan ini. yang penting selesaikan tugas hari ini, soal isi jangan ditanya, tidak ada isinya. Cuma coretan sederhana seorang amatir.
Oh ya, pembahasan halqoh tadi pagi cukup menimbulkan banyak pertanyaan. Bagi pelajar pemikir, mungkin dia akan berpikir darimana semua ide ini ditemukan? Mana dalilnya? Atas dasar apa argument dalam kitab ini dibuat? Ketika pertanyaan itu belum terjawab sempurna, disitu asal muasal rasa dilema.
![]() |
| Source : Google |
Dilema Mendalam
Bagi para penuntut ilmu, saat sesuatu yang tidak dia pahami, tak kunjung mendapatkan jawabannya maka dia akan berpikir bahwa dirinya sangatlah fakir, tak berilmu dan mungkin masih terkategori bodoh. Akhirnya menjadi dilema yang terpendam.
Bagi para ulama menulis merupakan dakwah melalui pena. Jika standarnya adalah dakwah maka menulis akan diarahkan kepada hal-hal yang akan mengingatkan kepada kebaikan, kembali berislam secara kaffah. Maka bagi para pengemban dakwah menulis bukan hanya aktifitas menuangkan ide, namun juga aktifitas amar makruf nahi munkar.
Namun jika diri masih fakir, bukan berarti menunggu kaya baru menulis. Sebab antara menuntut ilmu dengan menyebarkannya adalah dua aktifitas yang saling berkaitan. Hendaknya dilakukan secara bersamaan. Jika masih merasa fakir saat menulis maka perkaya dengan membaca atau diskusi dengan kawan yang paham.
Memang kurangnya ilmu menjadi dilemma tersendiri bagi penuntut ilmu. Utamanya penuntut ilmu yang juga harus menulis. Ia akan bekerja ekstra untuk memenuhi target tulisannya. Namun hal terbaiknya adalah tsaqofah penulis akan bertambah sebab diapun harus banyak belajar.
Nah sampai sini sudah merasa sekacau mana tulisan ini?
Semoga tidak jera, aslinya saya menulis sesuatu yang bermanfaat namun saat ini saya benar-benar berada diposisi terjepit dengan mata yang memaksa untuk segera terkatup. Tulisan ini dimulai tanpa salam dan akan di akhiri tanpa salam juga.(Tintasifa)


Post a Comment